Pages

Jumat, 18 November 2011

Kasih Sayang Merubah Segalanya

Diposting oleh ananalia di 17.50
Dewi Cantika adalah seorang gadis remaja yang baik, supel, ramah, disukai banyak pria, dan cantik seperti namanya. Dia berasal dari keluarga yang kaya, ayahnya bernama Rudi Dermawan dan ibunya bernama Rika Lestari. Dewi memang memiliki segalanya, namun dia tidak pernah merasa bahagia dengan apa yang dimilikinya. Dewi merasa seperti itu karena kedua orang tuanya tidak pernah mempedulikan dia, ayahnya sibuk dengan perusahaan-perusahaannya yang ada diberbagai kota, sedangkan ibunya, sibuk dengan arisan dan belanja atau liburan ke luar negeri sampai lupa dengan Dewi. Bagi kedua orang tua Dewi, memberikan apapun yang diinginkan Dewi, merupakan tanda kasih sayang yang besar, padahal Dewi tidak menikmati itu semua. Dirumah, dia hanya tinggal dengan pembantu, tukang kebun, sopir, dan satpamnya, karena kedua orang tuanya jarang berada dirumah, mereka lah yang selama ini mengerti Dewi.

***

Dewi sekolah disalah satu SMA ternama di Jakarta yaitu SMA Harapan Bangsa. Disekolah, dia terkenal sebagai siswi yang paling cantik, pandai, aktif, dan kreatif. Dewi sering memenangkan berbagai lomba, baik akademis maupun non akademis yang diadakan diwilayah Jakarta dan sekitarnya. Disekolah, dia mempunyai banyak teman, baik pria maupun wanita. Saat bel istirahat berbunyi teman-teman wanitanya mengajak ke kantin.      'Dewi, kekantin yuk, laper banget aku' kata Chika salah satu teman Dewi.
 'Ayo deh, aku juga lapar banget' kata Dewi dengan semangat. 
          Sesampainya dikantin mereka memesan berbagai macam makanan, setelah itu duduk dibangku yang paling pojok. 
'Sayang bayarin kita-kita ya, soalnya kita lagi nggak bawa duit semua' kata Natania dengan wajah yang sok melas. 
'Hemm.. itu sih gampang, pokoknya kalian makan aja dulu, kalian senag aku juga ikut senang kok' kata Dewi. 
'Makasih Dewi Cantika sayangku' kata Chika dan Natania senang. 

Selama ini Dewi tidak sadar jika Chika dan Natania hanya memanfaatkannya kekayaannya saja. Setelah selesai makan, mereka langsung kembali kekelas. Dua jam kemudian bel pulang sekolah selesai berbunyi. 
'Dewi, hari ini aku sama Natania pulang sama kamu ya' kata Chika. '
Ok..Ok' kata Dewi singkat. 
         Dewi selalu diantar jemput oleh sopirnya dengan mobil dan tidak sekali dua kali Chika dan Natania minta diantar dan dijemput oleh Dewi. 
Saat dimobil, 'Chika, Natania, besok kan hari minggu, kita jalan-jalan yuk' kata Dewi. 
'Aduh.. Sori sayang, besok aku nggak bisa soalnyaada acara keluarga' kata Chika.
'Aku juga nggak bisa Wi, soalnya aku mau anterin mamaku ke Salon' kata Natania. 'Ouwww...Gitu ya. ya udah nggak papa kok' kata Dewi agak sedih. 
       Sesampainya dirumah Chika, 'Makasih ya' kata Chika. 'Aku turun dirumah Chika aja deh, nanti aku jalan aja kerumah soalnya rumahku kan dibelakang rumah Chika' kata Natania.

'Ouw gitu, kalo gitu aku langsung pulang saja ya' kata Dewi. '
Ok deh... hati-hati ya, makasih', kata Chika dan Natania. 
'Iya, sama-sama' kata Dewi. 
Setelah mereka berdua turun, 'Bunga itu bego banget ya, mau-mau aja kita suruh-suruh terus' kata Natania. 
'Iya...Bego banget tu anak, mudah-mudahan aja dia bego terus ya' kata Chika. 'Ha..Ha..Ha..' mereka tertawa dengan senangnya.

***

Keesokan harinya, diminggu pagi yang sangat cerah, Dewi bangun dari tidurnya dan keluar dari kamarnya. Dia langsung menuju ke dapur, menemui mbak Mina Pembantunya. 
'Mbak, mama sama papa mana?' kata Dewi dengan pelan karena masih mengantuk.
'Papa berangkat ke Surabaya non tadi pagi, katanya ada urusan yang harus diselesaikan. Kalau mama, barusan aja pergi kerumah tante Nia, katanya ada arisan disana' kata mbak Mina menjelaskan.

'Ya ampun.. hari minggu gini terus, Dewi kesepian mbak' kata Dewi dengan nada yang sedih. 'Sabar ya non,  suatu saat nanti mama dan papa non pasti ada waktu buat non' kata mbak Mina. 
'Iya, mudah-mudahan sih gitu mbak. Ya udah aku balik kekamar mbak' kata Dewi. 

      Dikamar, dia menangis karena keadaanya yang seperti ini terus-menerus. Akhirnya dia menelpon sahabat baiknya, yang bernama Mely, agar Mely datang kerumah untuk menemaninya. Mely sahabat Dewi yang tidak satu sekolah dengannya. Mely sekolah di SMA Tunas Bangsa. 

'Halo, selamat pagi' kata Dewi. 
'Iya.. Selamat pagi juga Dewi, ada apa telpon aku pagi-pagi gini' kata Mely.
'Mel, bisa kerumahku sekarang? aku kesepian dirumah' kata Dewi. 
'Ok..Ok..aku kesana satu jam lagi ya, aku mau mandi dulu, apa sih yang nggak buat kamu, sahabat yang paling cantik ini..He..he..'kata Mely sedikit menggombal. 
'Makasih ya Mel, kamu emang sahabat yang paling baik, aku tunggu kamu, bye..' kata Dewi mengakhiri percakapan itu. 
'Oke bye..' kata Mely. Setelah menelpon, Dewi langsung mandi. 

      Satu jam kemudian Mely datang kerumah Dewi. Dirumah Dewi, mereka bercanda, bercerita, dan menonton DVD. Tak terasa, waktu menunjukkan pukul 4 sore. Mely pun pulang dari rumah Dewi. 

***

Keesokan harinya disekolah. Dewi ke sekolah dengan suka cita, dia menyapa semua orang yang bertemu dengannya, tetapi sebenarnya hatinya masih sangat sedih. Saat sampai didepan kelas, dia tidak sengaja mendengar percakapan antara Chika dan Natania. 
'Mana sih pembantu kita yang paling bego itu?' kata Chika. 
'Pembantu? Siapa Chik?' kata Natania. 
'Ya sapa lagi kalau bukan si Dewi Cantika yang bego itu, yang selalu nurutin apapun permintaan kita' kata Chika sewot. 'Iya ya, mana sih tu anak?' kata Natania.

Mendengar itu semua, Dewi sangat marah dan langsung menangis, dia akhirna tidak masuk kelas dan memutuskan kerumah Mely. Sesampainya dirumah Mely, dia langsung masuk ke ruang tamu dan melihat Mely sedang mengatakan hal yang sama seperti Chika dan Natania. Melihat itu semua perasaan Dewi semakin hancur, padahal Mely dan Dewi sudah lama saling kenal. Dewi langsung pulang kerumah dan menangis sekencang-kencangnya didalam kamar. Setelah semua kejadian itu, Dewi berubah menjadi gadis remaja yang sangat nakal, pemalas, sombong, dan tidak peduli dengan orang lain. Bunga sering keluar malam, ke diskotik, minum minuman keras, dan terjerumus kepada obat-obatan terlarang.Baginya melakukan hal itu bisa menghilangkan stresnya.

Setelah kejadian itu kedua orang tua Dewi sangat menyesal karena selama ini kurang perhatian dengan Dewi. Akhirnya, kedua orang tua Dewi berubah menjadi sangat perhatian dengan Dewi dan selalu ada untuk Dewi. Dan mereka pun hidup bahagia, serta menjadikan masa lalu menjadi sebuah pelajaran.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerita Areta Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting