Pages

Senin, 05 Desember 2011

AKU PERGI TAPI INI SEMUA UNTUKMU

Diposting oleh ananalia di 04.28

Hari pembangian rapor siang itu telah selesai diterima oleh para siswa. Waktu libur pun telah menjemput, semangat siswa untuk pulang kekampung halaman masing masing berkobar. Tapi tidak dengan diriku, aku seakan telah jatuh cinta dengan suasana disekolah dan dirumah budeku, menjalani waktu dengan kecerian keluarga yang tak kudapatkan dirumahku disana yang disebabkan oleh kesibukan orang tuaku sendiri. Aku bersekolah di SMA Negeri 169 Kayuagung. Aku pergi bersekolah dikota karena keinginanku sendiri untuk melanjutkan masa depan yang lebih baik. Sudah dua tahun aku tinggal bersama bude dan pakdeku dan jauh dari kemesraan orang tua kandungku. namun rasa kangen dihatiku dengan suasana dikampung halaman sangat mengebu-gebu dan tidak sabar lagi untuk segera menginjakkan kakiku ditanah yang telah membesarkanku.
Hari minggu, seperti biasa aku terbangun pagi-pagi, suara kokokan ayam yang membuat aku terbangun dan sinar matahari yang masuk menujam bilik jendela kamarku. Membuat aku terbangun dan segera mandi dan mengambil sarapan. Canda tawa yang telah menghiasi pagi itu diruang makan membuat aku kangen akan suasana rumahku dikampung. Minggu ini pasti akan berbeda dari hari minggu-minggu sebelumnya, karena pagi ini aku akan pulang kerumah tercinta bertemu dengan orang tuaku tersayang. Aku adalah anak tunggal dari pasangan candra ayahku dan nita ibuku. Kami adalah keluarga yang cukup mapan. ayahku bekerja disuatu perusahaan perkebunan disana, dan ibuku bekerja sebagai bidan. Namun akibat dari kesibukan itu aku seakan tidak dipedulikan oleh keluargaku. Tapi semoga saja, setelah beberapa bulan tidak ketemu suasana bisa berubah seperti yang kuinginkan dan sama seperti suasana dikeluarga bibi. Jam 08.00 pagi aku pun telah siap untuk berangkat, pakde dan bude pun telah bersiap diruang tamu untuk memberikan salam dan nasehat sebelum aku berangkat.
“Andi hati-hati dijalan jangan lupa salamkan sama ayah dan ibu dikampung”.
“iy bude pakde, insyaAllah Andi salamkan. Bude sama Pakde baik-baik dirumah”.
“irfan dan ikhsan jangan nakal ya mamas mau pulang dulu, kalau liburan jangan lupa ceritaiin ama mamas (dengan nada lembut dengan kedua ana bude dan pakde).
                “bude, pakde, irfan, ikhsan, Andi pulang ya, do’a in selamat.
Aku pun segera mengangkat tas dan bersalaman dengan bude, pakde, irfan, ikhsan. Sedih yang kurasakan saat meninggalkan keluarga ini. Namun rasa kangen yang sangat tak tertahan untuk orang tuaku tercinta disana pun sangat membuatku cepat-cepat ingin sampain dipelukan mereka. Tujuh jam perjalan menuju kampung halaman yang sangat jauh dan membuat aku tertidur dimobil.
Dan disaat aku terbagun tak menyangka, pengliahatan mataku ini sudah tak terbiasa dengan suasana yang kulihat sekarang. Tak menyangka aku telah sampai dikampung halamanku, dan segera aku menuju kerumah tercinta. Aku binggung harus memberi orang tuaku terlebih dahulu atau aku langsung datang kerumah. Dan rasa-rasanya aku ingin memberikan kejutan untuk mereka.

Langkah demi langkah kaki ini melangkah dan berjalan menuju istana keluargaku. Dan aku telah sampai di depan halaman rumahku dan tak sabar lagi untuk mengetok pintu rumah dan segera untuk memeluk ayah dan bunda. tok tok tok, suara tanganku yang kupukulkan ke pintu dan semoga saja cepat terbuka. Namun tidak ada respon siapa yang akan membuka pintu rumah ini, terlihat sepi dari luar dan tak terlihat seperti rumah yang tak berpenghuni. Dan seorang tetangga rumah pun muncul dan mengatakan kepadaku.
                “mencari siapa nak ?? (Tanya seorang bibi tetangga rumahku)”.
                “mencari penghuni rumah ini bu, ?? (tanyaku)
                “ohh, orang rumah ini sedang bekerja nak, jawabnya singkat.
                “aku pun terdiam dan bersedih dalam hatiku, dan dalam hati kecilku berkata. Masih samakah suasana keluargaku yang dulu dengan sekarang.
“kamu siapa nak, (Tanya Bi Tri)
“aku Andi bu, anaknya pak Candra denga bu Nita.
“ohh Andi, sekarang sudah besar ya. (dengan wajah masih kaget). Aku bi tri tetanggamu yang dulu, udah lupa ya. ??
“ohh iya bi, baru ingat Andi. J
“ya sudah sekrang kerumah bibi saja dulu, nanti kalau udah datang baru pulang kerumah.
Aku pun dengan wajah mau tak mau kerumah bi tri, dan mau bagaimana lagi. kami pun bercerita bagaimana keadaan rumah dan keadaan kampung selama ini.
                “bi jam berapa biasanya ayah sama ibu pulang ??
                “biasannya sore datangnya. J
Tak lama dari itu ibu pun datang, aku yang sedang beristirhata di ruang tamu rumah bi tri, langusng segera keluar dan berlari menuju ke rumahku. Saat aku keluar, wajah wanita yang sangat begitu fenomenal dipikiranku bertemu dihadapan mataku, dan aku bersegera memeluk wanita itu.
                “ibuuuuuu, Andi pulang.
                “jam berapa Andi datang ke sini. ?
                “barusan bu, tapi untung saja ada bi Tri, jadi Andi diajak minum-minum dulu di rumah bi Tri.
Kami pun segera masuk kerumah yang sangat mengingatkanku diwaktu kecil, suasana dan pengaturan tempat yang tak berubah sedikit pun membuat aku makin teringat akan masa kecil indah itu. Aku pun segera menuju ke kamarku.
Dan tak ada satu barang pun berubah dari tempatnya semenjak ku tinggalkan beberapa bulan lalu. Suasana yang tetap seperti dulu masih sangat kental hingga sekarang masih kurasakan. Tak lama dari itu ayah pun tiba, menambah hangatnya keluargaku. Rasa kangen serasa sudah terlampiaskan di sini. Matahari telah tebenam, menandakan waktu magrib akan segera tiba dan kami pun bersegera untuk mandi. Shalat pun kami laksanakan berjamaah, dan ibu pun telah menyiapkan makan malam, suasana makan malah yang sangat aku inginkan dan aku bayangkan saat di rumah bude malam ini kesampayan juga bareng keluarga tercintaku. Suara kentingan piring dan sendok yang beradu dan ditambahi dengan obrolan dan ceritaku tak terasa jam pun menunjukkan pukul 22.00 malam, ibu pun meminta izin untuk tidur duluan karena sudah terlihat kecapean. Sekarang tinggal aku dan Ayah yang masih seru saja membicarakan tentang sekolahku.
                “Andi berankat jam berapa dari kota tadi ??
                “jam delapan pagi yah. (jawabku singkat).
                “terus bagaimana sekolahmu, dapat tidak juara kelas ??
                “ Alhamdulilah dapat Yah. J
                “sudah ya ayah sekarang mau tidur, kamu cepatlah tidur hari sudah malam.
Aku pun bersegera menuju kekamar dan tidur. Tetapi pikirinku yang masih belum mau tertidur terus melamun kelangit-langit atap kamar. Dan seraya pikiranku pun berpikir. Alangkah indahnya diduniaku sekarang, aku masih diberi kasih sayang oleh orang tuaku, begitu bahagianya diriku. Suara jengkingan tokek yang membawa aku ke dalam dunia mimpi dan aku pun tertidur pulas.
                Pagi menjelang, matahari telah menampakkan sinarnya. Suara sayutan burung-burung telah terbang membuat aku terbangun. Tapi aku masih saja tertidur pulas akibat tidur yang terlalu malam. Tetapi baru saja aku mau tidur kembali, tedengar teriakan yang memanggil namaku.
                “Andi, Andi, Andi kita keluar yuk, kita pergi ke danau”.
Suara itu tak asing lagi terdengar ditelinggaku, dan aku pun segera membuka jendela, tak menyangka mereka adalah teman-teman SMP ku yang sudahlama tak bertemu. Akupun segera bergegas bersiap-siap menuju ke danau. Tetapi ibu memanggilku.
                “Andi jangan lupa minum obatnya dulu sebelum berangkat.
                “iya bu’ Andi ngak bakal lupa.
                “hati-hati Andi.
                “iya bu’ , Andi Berangkat bu.
Aku pun pergi keluar dan menggambil sepeda dan berangkat ke danau bersama teman-teman. Pemandangan yang sudah lama tak kulihat sekarang terlihat kembali dan ditemani udara sejuk dan pemandangan hijau kebun teh menambah sejuknya perjalanan menuju ke danau pagi ini. Sesampainya di danau, kami langsung duduk dan bercerita bagaimana kabar masing-masing. Suasana sedang berlangsung asyik tetapi mataku tertuju ke tepian danau.
Tak tahu apa yang aku lihat, apakah itu bidadari yang mau mandi di danau atau seorang anak hawa yang begitu cantik. Seperti ada magnet yang menarik diriku untuk segera menemuinya. Dan langkah kakiku pun berjalan tanpa logika yang sedang tak berfungsi. Dan aku pun menghampirinya.
                “heii, kamu siapa, seperti bukan orang sini. J
                “iya, aku orang kota yang berlibur ke desa ini. J
                “nama kamu siapa. ??
                “ nama aku Indah, kalau nama kamu siapa. ?
                “nama akau Andi, salam kenal ya, (sambil berjabat tangan).
Disaat teman Andi asyik bercerita, salah satu teman meneriakkan. Heii teman dimana Andi tadi, kok pergi. Salah seorang teman melihat ku dan memanggil namaku.
                “hei Andi siapa itu. ?
                “bukan siapa-siapa hanya teman.
                “boleh juga Ndi temen cewekmu.
                “heii yang sopan dengan cewek tuh.
                “iy ndi maaf.
Temanku pun pulang duluan, tapi tidak denganku, aku berjalan dan bercerita dengan indah didanau. Tak terasa Matahari telah bersinar dan aku pun mengantarkannya pulang kerumah.
                “Indah, besok kita kedanau lagi ya ?
                “iya Andi, sampai ketemu besok ya. J
                “besok aku jemput pakai sepeda ya,
                “aku ngak ada sepeda ndi, kamu ada dua.
                “iya ada-ada (dengan raut wajah sangat sumringah).
Diperjalanan masih saja aku terpikir oleh Indah, dalam hati kecilku berkata. Apakah ini yang dinamakan cinta yang sedang aku rasakan sekarang. Dan apakah ini cinta pertamaku dan Apakah Indah cinta pertamaku. Aku pun terus bertanya-tanya dengan hati kecilku, tak terasa aku telah sampai dirumah.    Tak terasa malam telah berganti dan pagi pun sebagai penganti telah menampakkan sinarnya. Aku takkan lupa dengan janji manis yang telah aku rencanakan dengan indah. Aku pun bersegera mandi dan berangkat kerumah Akbar untuk meminjam sepeda untuk indah nanti.
                “Akbar, aku minjam sepedamu yah. ??
                “ untuk apa ndi, ?
                “ adalah :/


Aku pun bergegas menuju rumah Indah, dan sampainya disana aku bertemu dengan Ayah Indah.
                “pagi Om,
                “pagi, mencari siapa (dengan nada tak senang).
                “nyari Indah Om,
Dan indah pun dipanggil oleh ayahnya.
                “hei anak muda, jaga Indah baik-baik.
                “iya Omm, Andi janji. J
Kami berdua pun lekas menuju  ke danau, sesampainya disana kami saling bercerita dan saling tukar pikiran. Obrolah yang membuat kami lupa akan waktu sampai waktu sore pun telah tiba dan matahari mulai terbenam, Indah menanyakan sesuatu padaku.
                “Andi kamu sekolah dimana. ?
      “jangan Tanya itu, biarlah kita nanti akan bertemu sendiri. Apabila Allah menjodohkan kita. Pasti kita akan bertemu nanti. J
Sore pun menyelimuti hari itu, dan membuat indah takut akan kegelepan. Kami pun berhenti sejenak di tengah hutan, dan melihat kunang-kunang yang bersinar dan hidup dimalam hari. Hari pun sudah terlalu malam dan Andi mengajak pulang, takut orang tua Indah mencari. Sesampainya dirumah Ayah indah menunggu didepan gerbang dan melototiku seperti orang mau marah. Aku pun bersegera pergi.
                Tak terasa libur sekolah telah usai dan besok aku akan pulang kekota lagi. tetapi malam itu sebelum aku pergi aku diberi nasehat oleh Ayah dan Ibu.
                “Andi jangan lupa minum terus obatnya, nanti penyakit jantungmu kumat lagi. (kata Ibu).
                “ iya bu J
                “ Andi belajar dulu disana, jangan buat yang aneh-aneh, kamu masih sekolah(kata Ayah).
                “iya pak. J
Malam pun terus berlalu dan telah mendapatkan nasehat dari kedua orang tuaku. Dan kami pun bersegera untuk tidur.

                Dikeesokan harinya, aku bergegas dan bersiap-siap untuk pulang ke kota dan untuk melanjutkan sekolah dikeesokan harinya. Dihari pertama sekolah, aku mencari-cari indah dan tak menemui indah. aku pun seperti menyerah untuk cinta ini. Dihari berikutnya aku tidak lagi mencari Indah, mungkin memang dia bukan jodohku. Tetapi pada saat aku kekantin, aku melihat orang itu seperti indah, dan aku menegurnya, heii indah ??  ternyata dia bukan indah. Aku pun telah putus asa setelah dua hari mencari dia.                  
                Tetttttt, Bel tanda pulang sekolah pun telah berbunyi dan aku bergegas untuk pulang, tetapi pada saat aku mengambil sepede di tempat parker, aku melihat seorang yang mirip indah, tetapi dalam pikiranku berkata itu bukan indah itu hanya hayalanmu saja. Aku pun segera menaiki sepedaku dan bergegas pulang. Tetapi Andi, Andi, ada yang memanggil namaku, dan dalam pikirinku berkata, itu seperti suara Indah dak aku menenggok ke arah suara yang memanggil namaku, dan ternayata itu Indah. Aku pun segera mendatangi Indah, tetapi baru saja aku melangkah ada yang memegang tangan indah dan aku segera menjauh. Dia telah ada yang punya, aku tak pantas memilikinya. Aku hancur bersama dengan cinta pertamaku. L keesokan harinya aku tak akan lagi mencarinya dan tak akan lagi memikirkanya karena kau ingat pesan orang tuaku. Tetapi pada saat dikantin sekolah Indah menemuiku dan berkata
“maafkan aku itu bukan kehendakku aku hanya mencintaimu, kita berjodoh, kita dipertemukan kembali.”
 “ Aku pun tersenyum ketika Indah berbicara seperti itu. J
Suara bising yang terdengar sampai kantin sekolah membuat pikiran kami tertujuh pada suara pengumuman itu. Dan kami pun menuju ke lapangan dan mendengar bahwa Kevin salah satu murid kelas 12 ulang tahun dan seluruh sekolah di undang ke acaranya malam ini. Tetapi pada saat aku ingin mengajak indah pacar Indah Jonathan telah mengajak Indah duluan. Indah tidak bisa menolak apa yang di inginkan Jonathan. Mereka berdua pun pergi bersama ke pesta Kevin. Dimalam harinya Jonathan menjemput Indah dirumahnya untuk menghadiri pesta ulang tahun Kevin. Sesampainya disana Indah bosan dengan pesta itu dan melihat Andi keluar dan menyusul Andi keluar. tetapi pada saat menyebrang jalan, bruuuuuaakkkkkkk Indah tertabrak mobil dan mengelurkan darah yang banyak dan tak sadarkan diri, Andi pun pada saat melihat itu tidak percaya bahwa itu Indah, Andi pun bersegera menggendong Indah ke Mobil dan menuju ke Rumah Sakit. Pada saat di rumah sakit, Andi menghubungi keluarga Indah dan Orang Tua Indah pun tiba. Dokter pun keluar dari ruang ICU dan mengakatakan ada nganguan pada saraf mata dan dan Pita suara Indah. Aku pun tertunduk lesu dan meyesali semua ini, sama halnya dengan orang tua indah berteriak dan tak menyangka akan anak tercintanya. Ayah indah pun meminta kepada dokter agar indah di bawa ke Singapore untuk melakukan operasi disana, aku tak bisa apa-apa, aku hanya bisa berdoa pada yang Kuasa agar Indah bisa di sembuhkan secepatnya.
                Satu bulan tak mendengar kabar Indah, aku seperti tak hidup didunia, keceriaan kuhilang ketika Indah tak ada dibersamaku lagi, sampai-sampai pakde dan bude yang tak pernah marah denganku ketika itu marah denganku. Sekarang aku tak pernah minum obat lagi, dan selalu memikirkan Indah.

                Kabar gembira pada esok hari datang, teman indah memberitahuku, bahwa indah ingin bertemu denganku. Betapa senangnya hatiku akan waktu itu. Tetapi sari bilang kepadaku jangan terkejut apabila melihat kondisi indah sekarang. Aku menjawab, aku akan menerima Indah apa pun adanya. Seusai pulang sekolah Aku dan Sari pun pergi menuju rumah sari, betapa terkejutnya aku, melihat Indah yang dulu anggung, ceria dan selalu tersenyum, sekarang berubah total dan buka seperti Indah dulu. Tetapi cinta yang kurasakan tidak berubah sedikit pun terhadap Indah, masih seperti yang dulu.
                Tiga bulan sudah Sekolah terabaikan, dan tak mengurusi kegiatan sekolah lagi. bahkan aku sekarang pun sakit-sakitan, tak pernah minum obat lagi, padahal penyakit jantung ini sering kumat. semua itu kulakukan demi Indah supaya dia tetap bisa tersenyum didunia ini. Diruang belakang aku berbicara dengan Sari,
“tolong apabila aku telah tiada nanti, semua yang ada di tubuhku, ku donorkan semua untuk Indah, dan tolong jaga Indah baik-baik.
“jangan pergi dulu, indah bagaimana, hanya kamu yang bisa mengerti dia.
“aku yakin dia pasti akan bahagia nanti, walau tanpa aku.
Pembicaraan kami pun terhenti ketika Indah datang ke ruang belakang. Semenjak dari itu, aku tak mengurusi badanku sendiri dan sering keluar masuk rumah sakit. Dan pada akhirnya Dokter memvonis aku hanya Duan minggu hidupmu didunia ini. Kabar ini tak kukabarkan pada siapapun, hanya aku yang tau. Aku akan berusaha dalam waktu dua minggu aku akan memberikan yang terbaik untuk Indah.
                Pagi begitu cerah, tapi tak secerah keadaanku sekarang, aku terbaring dirumah sakit dan aku tinggal menunggu azalku tiba. Tiga hari kemudian terdengar kabar bahwa Andi sudah tiada, dan Sari mengatakan pada Dokter bahwa semua yang ada di Andi dia serahkan ke Indah. Andi yang sudah menghadap yang diatas sedangkan Indah masih melakukan operasi untuk mata dan suaranya. Tak lama dari itu operasi pun telah selesai dan indah pun sekarang bisa berbicara dan melihat dunia kembali. Tetapi indah masih mempunyai pertanyaan siapa yang rela mendonorkan semuanya hanya untuk manusia tak berharga sepertiku. Sari pun menjawab, semua ini dari Andi. Indah terkaget, di mana Andi sekarang, dimana dia (Indah berteriak histeris). Andi sudah meninggal Indah. Mendengar kata-kata itu membuat Indah jatuh pingsan. Sesaat telah sadar, Indah meminta untuk pergi ke makam Andi. Ketika telah sampai Indah menangis ketika Andi benar-benar telah tiada. Sekarang Indah hanya bisa mengenang masa-masa indahnya bersama Andi dan tak bisa terulang kembali.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata itu menyapa air mata yg lain,” Dia air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah pergi. Siapa kamu, Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang gadis yang menyesal membiarkan lelaki yang dicintai itu hilang berlalu begitu saja. Tetapi lelaki itu bilang kalau semua hanya untuk dia”.

THE END

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerita Areta Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting