Pages

Jumat, 02 Desember 2011

Badminton Freak

Diposting oleh ananalia di 02.51
Oleh Stephanie Zen

Sebuah novel yang menceritakan tentang seorang gadis, Fraya Aloysa Iskandar yang jatuh cinta pada bulutangkis. Fraya mulai tertarik saat melihat histeria kedua tentenya yang melihat pertandingan Ricky/Rexy merebut medali emas di Olimpiade Atlanta 1996. Momen saat Ricky dan Rexy merebut medali emas untuk Indonesia begitu memukau Fraya kecil, hingga ia memutuskan harus jadi atlet bulutangkis.

Tapi kini, di usianya yang delapan belas,  Fraya terpaksa menerima kenyataan bahwa cita-citanya tidak terwujud. Fraya  yang sangat menyukai bulutangkis, sementara Albert cowoknya lebih suka basket. Fraya hanya bisa menyalurkan cintanya pada bulutangkis melalui ekskul di sekolah, yang tentu saja tidak cukup untuk menampung bakat dan ambisinya yang besar.

Saking cintanya pada bulutangkis, Fraya bela-belain nonton pergelaran Piala Thomas/Uber Cup yang digelar di Istora, bahkan sampai membohongi Albert yang memintanya menonton pertandingan basketnya dengan alasan sakit. Akibatnya, ketika ketahuan, Albert marah dan menghukumnya dengan tidak mengijinkan menonton final Piala Uber antara Indonesia vs China. Fraya kesal. Apalagi tim Piala Thomas Indonesia kemudian kalah di semifinal lawan Korea, dan Piala Uber tetap dibawa pulang China. Hubungannya dengan Albert memburuk, dan akhirnya putus.

Saat hubungannya dengan Albert memburuk, keluarga Fraya sangat sedih saat mengetahui Fraya dan Albert sudah putus.  Terutama adik Fraya yang bungsu, ia selalu menanyakan Albert. Ketika masih bersama, Albert selalu mengantar dan menjemput Fraya setiap hari. Dan sering menyempatkan diri untuk bermain bersama adik Fraya.. Itulah sebabnya adik Fraya merasa kehilangan Albert. Hubungan yang telah dibina sejak mereka kelas 1 SMA, ternyata kandas begitu saja karena hal sepele yaitu Bulu Tangkis.


            Kegundahan Fraya justru membuatnya bisa terbuka pada Mama, yang sempat dikiranya tidak menyetujui cita-citanya menjadi pemain bulutangkis karena kesalahpahaman. Mama sebenarnya mengerti keseriusan Fraya dan mendukung kecintaannya pada bulutangkis. Termasuk ketika Fraya kemudian mengenal pemain bulutangkis ganda putra, Edgar Satria dan menjalin hubungan dengannya. Jadi endingnya, meski gagal jadi atlet bulutangkis, Fraya dapat pacar atlet bulutangkis.

            Fraya mengenal Edgar karena Shendy, yang bekerja sebagai wartawan. Pertemuan pertama Edgar dan Fraya di Gedung Istora, saat itu adik Fraya, Claudia ingin sekali foto bareng dengan Edgar Satria. Kebetulan Shendy bisa membantu Claudia bertemu dengan salah satu idolanya itu. Saat itu, Shendy, Fraya, dan Claudia menunggu dibelakang istora untuk bisa bertemu dengan Edgar. Disitulah Edgar dan Fraya bertemu. Setelah Claudia lega bisa foto bareng Edgar, Claudia memaksa Fraya untuk foto bareng juga dengan Edgar.

            Setelah pertemuannya dengan Fraya, Edgar sering menanyakan Fraya kepada Shendy. Tanpa basa-basi, Edgar meminta no HP Fraya. Dari sini, Fraya dan Edgar mulai dekat. Fraya lebih sering datang ke Istora dan duduk bersam Edgar. Fraya merasa nyaman saat bisa dekat-dekat dengan Edgar. Tentu, Edgar berbeda dengan Albert. Edgar sangat mengerti betapa mulia cita-cita Fraya untuk menjadi atlit untuk membawa nama Indonesia tidak sperti Albert yang malah menentang cita-cita Fraya.

Fraya merasa cocok dengan Edgar. Edgar juga telah membuat adik bungsu Fraya yang awalnya tidak  suka pada bulutangkis, tapi setelah mengenal Edgar ia sangat menyukai bulutangkis. Adiknya tidak lagi menanyakan Albert, karena Edgar telah mencuri perhatiannya. Cita-cita Fraya menjadi atlit memang tidak tercapai, tapi Fraya bahagia karena telah menemukan pasangan yang  berprofesi sebagai atlet. Keluarga Fraya juga sangat menyukai Edgar. Edgar sosok yang baik, ramah dan lucu.

Akhirnya, novel ini berakhir dengan Happy ending.
Fraya telah mendapat kebahagiaan bersama Edgar…

0 komentar:

Posting Komentar

 

Cerita Areta Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting